"Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat."

Jumat, 04 Juni 2010

“Kenakan Seluruh Perlengkapan Allah" Efesus 6:10-17


Ketika saya membaca kitab efesus, saya tiba-tiba tertarik dengan ayat-ayat yang menjelaskan dan menceritakan perlengkapan yang mesti kita miliki untuk dapat melindungi diri kita dari serangan tipu daya iblis. dan saya mendapat sedikti penjelasan tentang ayat-ayat ini. Tuhan menunjukkan bahwa kekuatan kuasa-Nya ada dalam Firman-Nya. Tipu muslihat iblis hanya dapat dikalahkan oleh kebenaran Firman Allah maka pakailah selengkap senjata Allah dalam menghadapi teror si Iblis (Efesus 6:10-17).
Dikatakan:

- “…supaya kamu tetap berdiri…”, artinya kita tetap bertahan setelah berperang.

- “…berikat pinggang kebenaran…”, artinya kita melayani Tuhan di dalam Kebenaran.

- “…berbaju zirahkan keadilan…”, artinya berbaju zirahkan Firman Allah sebagai kekuatan kuasa Allah yang melindungi kita. Sekalipun ada senjata yang ditembakkan kepada kita dari belakang – itulah fitnah, semua fitnah itu tidak dapat melukai kita karena kuasa-Nya melindungi kita (Yesaya 54:17). Baju zirah keadilan ini melindungi tubuh kita dari depan dan belakang.

- “...dan terimalah ketopong keselamatan...”. Ketopong itu melindungi kepala, mata, telinga, mulut dan isi kepala. Damai sejahtera Allah yang melampaui segala akal adalah ketopong keselamatan yang harus kita kenakan senantiasa (Filipi 4:7). Dia akan melindungi akal pikiran kita dengan sangat rapat. Selanjutnya Filipi 4:8 menyatakan, “Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.”

Ketopong Keselamatan kita. Praktiknya dalam keseharian hidup kita: Jangan memberi kesempatan mata untuk melihat sesuatu yang mendatangkan dosa, telinga jangan dipersiapkan untuk mendengar hal-hal yang membuat hati kita rusak, pikiran dilindungi oleh damai sejahtera Allah, mulut dijaga supaya tidak mengeluarkan kata-kata tidak baik. Ini semua dikenakan pada kepala kita sebagai ketopong keselamatan.

Kiranya kita semua memiliki perlekapan senjata Allah ini... Amien..

0 komentar:

Posting Komentar