"Cinta bukan mengajar kita lemah, tetapi membangkitkan kekuatan. Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri, tetapi menghembuskan kegagahan. Cinta bukan melemahkan semangat, tetapi membangkitkan semangat.Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat."

Kamis, 29 April 2010

Gak Boleh Merokok? Kenapa yach????

Adakah Larangan Merokok Dalam Alkitab? Jika memang ada, tunjukkan ayatnya kepada saya.

Pertanyaan dan pernyataan ini sering diajukan oleh para perokok untuk mendapatkan pembenaran atas tindakan mereka karena yakin bahwa sesungguhnya Alkitab tidak secara spesifik melarang orang percaya untuk merokok. Faktanya memang tidak ada kalimat “jangan merokok” di dalam Alkitab, tidak seperti larangan untuk membunuh, mencuri, berdusta, dll. yang secara ekspilit terdapat di beberapa bagian dalam Alkitab.

Biasanya para perokok menanggap bahwa para pendeta dan mereka yang anti rokok hanya memakai ‘ayat-ayat karet’ (seperti dalam bidang hukum, ada istilah ‘pasal karet’) yang menurut mereka penafsirannya dapat disesuaikan dengan kepentingan seseorang, misalnya 1 Kor. 3:16.

Tapi, benarkah tidak ada larangan merokok dalam Alkitab? Bisakah Tuhan yang Mahatahu itu ‘khilaf’ ketika mengilhami para penulis Alkitab sehingga larangan merokok tidak tercantum dalam Alkitab?

Satu hal yang kita harus sadari adalah bahwa sekalipun Alkitab itu relevan sampai kapan pun, tetapi Alkitab ditulis dalam konteks budaya, ekonomi, politik, bahasa dan segala sesuatu yang berhubungan dengan daerah atau zaman ketika suatu kitab dalam Alkitab ditulis. Hal lain yang juga harus kita pahami adalah bahwa dalam membahas sesuatu, Alkitab seringkali memakai bahasa nubuatan atau juga tipologi-tipologi yang harus dapat kita tafsirkan dan berusaha memahaminya menurut konteks zaman sekarang.

Perhatikan bagaimana Alkitab membahasakan peluru kendali dengan ‘panah api’ (Ams. 26:18; Yes. 50:11), penyakit AIDS, Ebola, SARS, flu burung, flu babi dan berbagai wabah penyakit lainnya dengan sebutan ‘penyakit sampar’ (Mzm. 91:6), atau tank/panser dan pesawat tempur dengan ‘belalang perang’ (Why. 9:7-10). Cobalah juga untuk memahami apa yang dimaksudkan Alkitab dengan “…sekalipun mereka naik ke langit...” (Am. 9:2), “…sekalipun sarangmu ditempatkan di antara bintang-bintang” (Ob. 4), atau “Dan orang-orang dari segala bangsa dan suku dan bahasa dan kaum, melihat mayat mereka tiga setengah hari lamanya” (Why. 11:9). Setujukah anda jika saya mengatakan bahwa sebenarnya Alkitab sedang membicarakan tentang penjelajahan luar angkasa dan kecanggihan satelit yang ‘baru’ dikenal dunia pada abad ke 20?

Itu hanyalah sedikit contoh bahwa Alkitab sebenarnya telah sejak lama menginformasikan kepada kita tentang banyak hal yang menurut kita ‘baru’ (band. Pkh. 1:9-10). Tentu saja Tuhan tidak mau membuat orang-orang di masa Alkitab ditulis menjadi bingung dengan istilah tank, pesawat, rudal, stasiun luar angkasa, satelit, AIDS dan lain sebagainya. Itulah sebabnya Tuhan memakai ‘istilah’ yang dapat dipahami oleh orang-orang pada masa itu.

Sekarang mari kita perhatikan kalimat ini: “Sungguhpun kejahatan manis rasanya di dalam mulutnya, sekalipun ia menyembunyikannya di bawah lidahnya, menikmatinya serta tidak melepaskannya, dan menahannya pada langit-langitnya, namun berubah juga makanannya di dalam perutnya, menjadi bisa ular tedung di dalamnya. Harta benda ditelannya, tetapi dimuntahkannya lagi, Allah yang mengeluarkannya dari dalam perutnya. Bisa ular tedung akan diisapnya, ia akan dibunuh oleh lidah ular.” (Ayub 20:12-16).

Apakah yang sedang dibicarakan oleh ayat-ayat tersebut? Dengan menggunakan analogi ‘bisa ular tedung/kejahatan yang manis’ dan menceritakan proses dan akibat dari menikmatinya, Tuhan sebenarnya sedang berkata: “NO SMOKING!”

Rabu, 28 April 2010

YoBel


GPdI Youth Betlehem (YoBel)

Makin banyak kegiatannya..
Udah lama aku gak ikut kegiatannya.....
Mf tuk all my frens....
Sukses selalu dalam Tuhan...
Selalu setia....

God Is Our Victory..

God Bless All

Sayang, Cinta & Kasih

Sayang, cinta, kasih terkadang bingung apa bedanya ya? Akhirnya kuputuskan buat cari pengertiannya, ne dapet di wikipedia dah cukup la sedikit mengerti.

Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.

Dalam bahasa inggris adalah love digunakan dalam semua alaman untuk eros, philia, agape dan storge. Namun demikian perkataan-perkataan yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau dan dijelaskan seperti berikut:

1. Cinta yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nafsu, eros
2. Sayang yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga, philia
3. Kasih yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan, agape
4. Semangat nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge

Tapi kayak sama aja deh apalagi klo orang lg pacaran semuanya tu di ungkapin sama pasangannya...
Aku sayang kamu........
Aku cinta kamu.........
Kasihku padamu.......

So, masih bingung jadinya apa beda kata-kata itu???

Selasa, 27 April 2010

Mencoba Bertahan

Hampir setiap malam ku rasakan sakitnya hatiku saat ku terpikir keadaan ku saat ini. Aku merasakan hidupku sudah tidak ada artinya lagi. Semua yang kupunya sepertinya sudah di ambil dari hidupku. Berawal dari ortu, semangatku, tanggung jawabku, aktifitasku, kesibukanku, aku merasa telah di jauhi semua orang . Betapa sakit lagi saat ku memikirkan orang-orang yang dapat melakukan aktifitas bebas mereka. Apakah aku memang dilahirkan untuk menjadi seperti ini? Kapan semua ini berakhir? Apakah ini dapat berakhir? Bagaimanakah hidupku ini di mata orang lain?

Tapi alangkah bodohnya hidupku jika hanya terus memikirkan hal-hal itu. Teringat sebuah ayat dalam kitab suci, jika kita hanya memikirkan kekuatiran atau hal-hal yang tak berguna itu, apakah itu dapat menambah sehasta saja pada jalan hidupnya.

Setiap manusia mustahil tidak pernah mengalami hal-hal seperti ini. Namun kita baru pantas disebut orang yang kuat di dalam Tuhan jika penderitaan yang kita alami tidak bisa menggoyahkan apa yang ada di dalam hidup kita. Dalam keadaan sakit pun, penyakit boleh menyerang fisik kita, tapi tidak bisa menggerogoti jiwa kita. Berbagai masalah boleh menyerang ekonomi kita, namun jangan sampai hal tersebut memenjarakan sukacita kita. Kegagalan boleh terjadi dalam hidup kita, tapi jangan sampai itu menghancurkan pengharapan kita.

Minggu, 25 April 2010

Sekeping Mutiara

Banyak orang menyebut diri baik hati, tetapi orang yang setia, siapakah menemukannya?

Tidak ada yang lebih indah daripada melepaskan pengampunan terhadap orang-orang yang selama ini mengakibatkan dan mengecewakan kita.

Dalam keputusasaan, kelemahan, dan kesulitan hidup, kita hanya sedang di uji. Pemenang adalah dia mampu bertahan dalam kegagalan.

Malu perlu dibudidayakan sehingga setiap orang berpikir ribuan kali sebelum melakukan pelanggaran moral dan karakter.

Manusia lebih mudah percaya pada cerita hantu daripada pembicaraan tentang pertolongan Tuhan, kuasa doa dan firman yang bisa mengubah hidup kita. Jika rasa takut kita akan hal-hal yang sebenarnya tidak berbahaya itu lebih besar dari iman pada Tuhan, itu tanda kita masih kurang mengenal Dia.

Satu musuh terlalu banyak, seribu teman terlalu sedikit.

Senin, 05 April 2010

"..namun satu yang Dia minta agar kita percaya, sampai mujizat menjadi nyata"

Tulisan di atas adalah sebuah kutipan lagu yang mengajarkan kita bahwa dalam setiap persoalan yang kita hadapi adalah suatu ujian dari Tuhan atas iman kita. Entah mengapa baru kali ini pada saat menyanyikan lagu ini saya baru memahami benar makna dari lagu ini. Sampai kapan kita tidak tahu kapan pergumulan yang kita hadapi usai tapi Tuhan ingin kita bertahan, percaya kepada-Nya sampai mujizat menjadi nyata. Tuhan bukan tidak sanggup mengatasi persoalan kita tetapi Tuhan ingin membentuk kita agar menjadi kuat dan teguh.

Dalam kehidupan kita yamg merindukan suatu perubahan terjadi dalam kehidupan kita bukanlah merupakan hal yang mudah. Sebagai manusia kita cenderung mempertahankan status quo dan mempertahankan kenyamanan kita. Maka demikian jika kita rindu mengalami perubahan dalam hidup kita, sehingga hidup kita lebih maksimal, Firman Tuhan mengatakan bahwa Roh Kudus akan menolong kita untuk mengadakan pembaharuan dalam hidup kita. Maka dalam kita menghadapi setiap persoalan yang menguji iman kita, kita tidak dapat berhasil dengan mengandalkan kekuatan kita sendiri tetapi kita harus mengandalkan kekuatan Tuhan.

Terkadang masalah-masalah yang kita hadapi terasa sangat berat, sehingga membuat kita merasa sangat lemah dan bahkan menjadi takut. Mustahil sebagai manusia kita tidak pernah takut. Saya juga pernah dihinggapi rasa takut. Namun yang saya lakukan adalah tidak membiarkan ketakutan-ketakutan itu menguasai saya. Saya harus segera mengganti segala bentuk ketakutan saya dengan hal-hal yang positif. Pernah juga saya berfikir tentang hal dalam hidup saya yang sepertinya sangat sulit akan terjadi perubahan. Namun saya memandang kepada Yesus dan yakin bahwa Tuhan akan menjawab doa kita melalui suatu mujizat. Sebab mujizat merupakan suatu peristiwa yang dapat mengubah segala sesuatu menjadi mungkin. Jika kita hanya berfikir secara akal manusia yang kita temui hanyalah kata "tidak mungkin".

Untuk itu jangan pandang segala sesuatu yang buruk yang menimpa atas diri kita sebagai bentuk hukuman atas diri kita. Tetapi hadapilah itu dengan meminta kekuatan pada-Nya dan selalu percaya bahwa semuanya akan berakhir...alleluya
"Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan gemetar karena mereka, sebab TUHAN Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau." Ulangan 31:6